Sepucuk Surat Dari Ayah

Aku tuliskan surat ini atas nama rindu yang besarnya hanya Allah yang tahu. Sebelum kulanjutkan, bacalah surat ini, surat seorang ayah kepada seorang buah hatinya.

Nak, menjadi ayah itu indah dan mulia. Besar kecemasanku menanti kelahiranmu dulu belum hilang hingga saat ini. Kecemasan yang indah karena ia didasari sebuah cinta. Sebuah cinta yang telah terasakan bahkan ketika yang dicintai belum sekalipun kutemui.

Nak, menjadi ayah itu mulia. Bacalah sejarah Nabi-Nabi dan Rasul dan temukanlah betapa nasehat yang terbaik itu dicatat dari dialog seorang ayah dengan anak-anaknya.

Meskipun demikian, ketahuilah Nak, menjadi ayah itu berat dan sulit. Tapi kuakui, betapa sepanjang masa kehadiranmu di sisiku, aku seperti menemui keberadaanku, makna keberadaanmu, dan makna tugas kebapakanku terhadapmu. Sepanjang masa keberadaanmu adalah salah satu masa terindah dan paling aku banggakan di depan siapapun. Bahkan di hadapan Tuhan, ketika aku duduk berduaan berhadapan dengan-Nya, hingga saat usia senja ini.

~pesan dari wanita untuk pria dan sebaliknya~

Pesan Dari Wanita Untuk Pria :

1. Aku sangat ingin semua perkataan ku di dengar, duduk dan dengarkanlah semua cerita ku, bagaimana perasaan hati ku, mengertilah, aku haNya ingin bercerita….. dan tanggapan yang sederhana atau cukup kata-kata penyemangat akan membuatku sangat bernilai… menghargai diriku, JANGAN berikan aku solusi dengan penjelasan yang begitu terperinci dan membuatku terpojok… aku hanya ingin dimengerti, bukan di ceramahi… jadi dengarkanlah …

2. Bila aku sedang marah padamu, hanya ada 2 kemungkinan… aku sedang “dapet” atau aku ingin di perhatikan, bila aku melukaimu, menamparmu, menyuruh mu pergi dan berkata kasar padamu… tolong jangan balik memukulku, membentakku atau pergi meninggalkan ku, karena hal itu hanya akan membuatku sedih… tetap berada di sisiku, meskipun kamu sangat enggan dan jijik,, sesungguhnya aku tidak akan pergi dan akan meminta maaf atau memaafkan mu bila aku salah ..

**Penantian Kepedih**…**

Mentari akan segera tenggelam
di sana, di balik pegunungan yg
menjulang, di kaki langit, dan di
ujung dunia itu,

hari pun mulai
gelap, membuat aku bersiap,
ketika ku ingat sebuah janji
yang harus aku tepati, janji
untuk membahagiakan hati ku,
janji untuk berjumpa dengan
mu.

Waktu melaju, kumandang
adzan isya berlalu, aku pun
beranjak dari tempat ku, dan
pergi merajuk hati ku, aku duduk
di halte itu dengan perasaan
cemas dan was-was
menyelimuti hati ku, terasa
lama ku tunggu diri mu, hingga
aku tak bisa untuk sekedar
berdiam, aku tak sabar menahan
gejolak rasa rindu, setelah
sekian lama ku nanti diri mu.

# Hay sayang …

 Hai sayang,,, jangan lah kau risau kan tentang hidup ini,
jangan lah engkau gundah tentang jalan cerita mu,,,
kau mengira hidup itu kejam,, tapi mengapa yg kau banggakan hanya wujud yg telah membuat mu gagal,,
apakah kau tau,,, tak ada cinta sejati nan abadi di sini, di dunia ini,
dan di maya pada ini selain cinta sejati antara manusia dan Pencipta nya,,
but kenapa kau mengharapkan itu

 

*Cinta Versi Manusia??*

Sesuatu telah merasuki sebuah tempat paling dalam pada diri manusia,
mengendalikan jiwa yang tenang, sesuatu yang tak ada pengartian nya,
ataukah memang tak ada yang mampu memahami hakikat nya,
sesuatu yang menusuk menembus pori-pori kulit,
melewati sel-sel sum-sum tulang dan berakhir tertancap di dasar hati, itukah versi manusia?.

Apakah itu semua?
hingga berani merasuk dalam dada setiap diri manusia, apakah arti dari semua itu?
dengan segala rasa dan pesona nya, warna-warna pun gemerlap di dalam jiwa.